Siapa sangka, bahwa hari itu adalah hari terakhir kita merayakannya?
Siapa sangka, bahwa kita ditakdirkan hanya dapat bermain saat menjadi anak kecil?
Ga ada satu orang pun yang bisa menyangka, bahkan kita saat ini seperti orang yang tak kenal.
Entah kesalahan apa yang dibuat oleh anak kecil saat itu. Tapi yang pasti, berkat kalian, kalian semua, masa kecilku, tak ada satupun hal indah yang terlewatkan.
Saat ini, mungkin kita sudah sibuk dengan kegiatan kita masing-masing. kita sibuk mempersiapkan masa depan yang pernah kita bicarakan dibawah pohon miring, di lapangan bulu tangkis saat sore, atau di atap masjid.
Masa-masa itu mungkin ga bisa terulang lagi. Sesungguhnya, aku menyesal pernah menyia-nyiakan masa itu dan yang bisa kulakukan untuk terus mengingat adalah dengan menulis.
Kalian tahu, tak ada satu haripun sejak aku meninggalkan tempat masa kecil kita yang ku lupakan. Tak satupun kenangan yang ku buang dari ingatanku. Aku menyimpannya baik-baik.
10 tahun bahkan lebih kita bersama dan aku bukanlah teman yang baik untuk kalian. Aku sering kali menyakiti perasaan kalian dengan kata-kata ku. Aku sering kali melukai kalian atau membuat kalian terluka.
Maaf.
Aku tak bisa memberikan kenangan baik kepada masa kecil kalian. Sampai kalian tidak ingat aku.
Tapi untukku, kenangan itu tak bisa dibeli bahkan ketika dunia ini milikku.
Aku rindu.
Aku rindu bermain di sore hari bersama kalian, berpetualang ke hutan belakang, bermain dan bercerita di pohon miring, polmal di lapangan bulu tangkis saat malam hari, main di taman bermain, main layangan, nonton bola, naik keatap masjid, main petakumpet di kantin, TPA di masjid, main the sims, marah-marah karena internet lama, main PS, main rumah rumahan di balik pohon bambu, balapan sepeda, membuat cerita konyol tentang rafli, dan ketika magrib datang kita bersiap sholat magrib di masjid. Aku rindu taraweh disana, kalau hujan datang kita main seluncur di masjid, atau main perang sarung dan masih banyak lagi yang kita laluiii.
Menjelang 17 Agustus, kita bersiap untuk pentas seni.
[Fitri, Denisa, Salma, Naila, Indi, Nisa]
Kita selalu rebutan doorprize HAHAHA
Aku selalu menang masukin paku kedalam botol, atau masukin benang ke jarum.
I'm sorry guys, aku banyak dapet hadiah.
HAHAHAHAH
Sekarang, aku merasa bahwa saat itu aku adalah orang paling bahagia. Aku punya kalian.
Entah kapan kita bisa berjumpa. Tapi aku berharap secepatnya.
Sukses Perguruan Tingginya! Semoga kalian sukses dunia akhirat dan bisa banggain orang tua.
Semoga saat kita bertemu, kalian sudah sukses dengan keadaan kalian yang sudah menjadi lebih luar biasa.
Ketika Tifico menyatukan kita.
Ketika sebuah pekerjaan orang tua menyatukan kita.
Ingatlah, bahwa kalian tidak berjuang sendirian.
Kalian boleh marah, kecewa, sedih, kesel. Tapi jangan pernah nyerah.
Karena ketika kalian nyerah, kalian kehilangan semuanya. Mimpi, tujuan.
Time moves too fast yaa.. perasaan baru kemaren kita bersenang-senang.
Distance isn't the problem, doa ku menyertai kalian.
Dariku, Indi
Seseorang yang merindukan kalian dan sedang berjuang demi masa depannya.
Sukses ya...
:)
Komentar
Posting Komentar